zakat menurut istilah

Kata Pengantar

Halo, selamat datang di EatBroDough.ca. Kami memahami pentingnya pengetahuan agama, khususnya bagi umat Islam. Oleh karena itu, kami menghadirkan artikel komprehensif ini tentang “Zakat Menurut Istilah” untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep ini.

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Memahami makna dan ketentuan zakat tidak hanya penting untuk pemenuhan kewajiban agama, tetapi juga memiliki manfaat sosial dan ekonomi yang luas. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang hakikat zakat menurut istilah, mencakup berbagai aspeknya, kelebihan dan kekurangan, serta panduan praktis untuk penunaiannya.

Pendahuluan

Zakat dalam bahasa Arab berarti “suci” atau “bertambah”. Secara istilah, zakat adalah sedekah wajib yang dibebankan kepada setiap Muslim yang memiliki harta di atas nisab (batas minimal) tertentu. Zakat berfungsi untuk mensucikan harta dan membantu mereka yang membutuhkan. Pemberian zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak manfaat baik bagi pemberi maupun penerima.

Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat. Misalnya, dalam Surat Al-Baqarah ayat 43, Allah SWT berfirman, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang ruku’.” Ayat ini menunjukkan bahwa zakat termasuk salah satu kewajiban agama yang harus ditunaikan dengan baik.

Zakat juga merupakan salah satu cara untuk mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan ekonomi dalam masyarakat. Dengan menunaikan zakat, umat Islam berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat, membantu mereka yang kurang mampu, dan menumbuhkan rasa persaudaraan di antara sesama.

Jenis-Jenis Zakat

Zakat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Zakat Mal: Zakat yang diwajibkan atas harta kekayaan yang dimiliki, seperti emas, perak, hewan ternak, hasil pertanian, dan harta lainnya.
  • Zakat Fitrah: Zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, pada bulan Ramadan.
  • Zakat Profesi: Zakat yang diwajibkan atas pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan atau profesi tertentu, seperti perdagangan, pertanian, dan lain-lain.

Syarat Wajib Zakat

Tidak semua orang wajib menunaikan zakat. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Muslim: Zakat hanya wajib bagi umat Islam.
  • Baligh: Telah mencapai usia dewasa, yaitu sekitar 15 tahun.
  • Berakal sehat: Tidak memiliki gangguan kejiwaan yang mempengaruhi kemampuan berpikirnya.
  • Merdeka: Bukan seorang budak.
  • Memiliki harta di atas nisab: Di atas batas minimal yang telah ditentukan untuk setiap jenis zakat.
  • Harta dimiliki secara penuh dan produktif: Harta tersebut bukan pinjaman atau digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Nisab Zakat

Nisab adalah batas minimal harta yang mewajibkan seseorang untuk menunaikan zakat. Nisab berbeda-beda untuk setiap jenis zakat, yaitu:

  • Zakat Mal: Nisabnya adalah 85 gram emas atau 595 gram perak.
  • Zakat Fitrah: Nisabnya adalah 3 liter makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma.
  • Zakat Profesi: Nisabnya adalah penghasilan yang setara dengan 85 gram emas dalam satu tahun.

Cara Menghitung Zakat

Cara menghitung zakat berbeda-beda untuk setiap jenis zakat. Berikut adalah cara menghitungnya:

  • Zakat Mal: Zakat dihitung sebesar 2,5% dari harta yang dimiliki di atas nisab.
  • Zakat Fitrah: Zakat dihitung sebesar 1 sha’ (sekitar 2,5 kg) makanan pokok untuk setiap jiwa.
  • Zakat Profesi: Zakat dihitung sebesar 2,5% dari penghasilan yang melebihi nisab dalam satu tahun.

Waktu Penunaian Zakat

Waktu penunaian zakat juga berbeda-beda untuk setiap jenis zakat, yaitu:

  • Zakat Mal: Ditunaikan pada saat harta telah mencapai nisab dan telah dimiliki selama satu tahun.
  • Zakat Fitrah: Ditunaikan pada bulan Ramadan, sebelum Shalat Idul Fitri.
  • Zakat Profesi: Ditunaikan setiap tahun, pada saat menerima penghasilan.

Penerima Zakat

Zakat harus disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima, yaitu:

  1. Fakir: Orang yang tidak memiliki harta atau penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
  2. Miskin: Orang yang memiliki harta atau penghasilan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
  3. Amil: Orang yang mengurusi pengumpulan, pendistribusian, dan pengelolaan zakat.
  4. Muallaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan keimanannya.
  5. Riqab: Budak atau orang yang terlilit utang dan tidak mampu membayarnya.
  6. Gharimin: Orang yang terlilit utang karena alasan yang dibenarkan.
  7. Fisabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah, seperti pejuang atau pelajar ilmu agama.
  8. Ibnu Sabil: Orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.

Hikmah Zakat

Menunaikan zakat memiliki banyak hikmah, antara lain:

  • Mensucikan harta: Zakat membersihkan harta dari segala kotoran dan menambah keberkahannya.
  • Membantu sesama: Zakat membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan dan mewujudkan keadilan sosial.
  • Meningkatkan ketakwaan: Menunaikan zakat merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan seseorang.
  • Menghindarkan diri dari sifat kikir: Zakat melatih seseorang untuk tidak kikir dan mau berderma.
  • Mendapat pahala: Menunaikan zakat akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Kelebihan dan Kekurangan Zakat Menurut Istilah

Kelebihan Zakat Menurut Istilah

  • Memiliki landasan yang kuat dalam agama: Zakat merupakan ibadah yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dan diatur dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
  • Bersifat wajib: Menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat, sehingga tidak boleh diabaikan.
  • Memiliki sistem pendistribusian yang jelas: Zakat harus disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerima, sehingga memastikan bahwa bantuan akan sampai kepada yang membutuhkan.
  • Memiliki manfaat sosial dan ekonomi: Zakat membantu mengurangi kesenjangan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Menghindari sifat kikir: Menunaikan zakat melatih seseorang untuk tidak kikir dan mau berderma.

Kekurangan Zakat Menurut Istilah

  • Tidak fleksibel: Ketentuan zakat dalam Islam cukup rigid dan tidak dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang berbeda-beda.
  • Sulit diawasi: Pendistribusian zakat seringkali sulit diawasi, sehingga berpotensi terjadi penyelewengan atau kesalahan.
  • Tidak mengatasi semua masalah sosial: Zakat hanya mampu mengatasi sebagian masalah sosial, seperti kemiskinan, dan tidak dapat menyelesaikan semua masalah sosial yang kompleks.
Zakat Menurut Istilah
Aspek Penjelasan
Pengertian Sedekah wajib yang dibebankan kepada setiap Muslim yang memiliki harta di atas nisab
Jenis Zakat Mal, Zakat Fitrah, Zakat Profesi
Syarat Wajib Muslim, baligh, berakal sehat, merdeka, memiliki harta di atas nisab